Selasa, 16 November 2021 0 komentar

Hak sesama Muslim

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Rasulullah saw. bahawa beliau bersabda,
"Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam: 1). jika bertemu maka berilah salam, 2). jika tidak kelihatan maka cari tahulah, 3). jika sakit maka jenguklah, 4). jika mengundang maka penuhilah, 5). jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah (dengan mengucapkan 'yarhamukallah') 6) jika meninggal dunia maka hantarkanlah (ke pemakaman)."
Rasulullah saw. bersabda. artinya : "Hendaklah kalian saling memberi hadiah, kerana hadiah itu akan menjadikan kalian saling mencintai." (H.R. Malik dalam "Al-Muwatha")

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya sesama muslim kerana Allah, maka malaikat akan berseru kepadanya, 'Kamu dalam keadaan baik dan baik pula tempat tujuanmu, kamu pun akan ditempatkan di surga.'" (H.R. Muslim)

Diriwayatkan dalam sebuah atsar "Barangsiapa masuk rumah salah seorang di antara kamu maka duduklah di tempat tersebut, kerana kaum itu lebih mengetahui aurat rumah mereka." (H.R.Thabrani)

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka baginya pahala satu qirath. Barangsiapa menyaksikan hingga di makamkan, maka baginya dua qirath." Seorang sahabat bertanya, "Apakah dua qirath itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Seperti dua gunung yang besar." (Muttafaqun 'Alaih)
0 komentar

Berkata baik adalah shodaqoh

Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. - Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, - menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan (adalah sedekah) dan atau - mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, - kata-kata yang baik adalah sedekah, - setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan - menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.” (H.R. Bukhari no. 2989, Muslim no. 1009]
0 komentar

Tidak mudah marah

Beberapa hadits Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam tentang jangan mudah marah yaitu :
  1. Dari Abu Hurairah R.A. ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Rosulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “jangan marah!” Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, “jangan marah!” (H.R. Bukhori)
  2. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
  3. Dari Ibnu Mas’ud Radliyallahu ‘anhu Rasulullah bersabda : “Siapa yang dikatakan paling kuat diantara kalian ? Shahabat menjawab : yaitu diantara kami yang paling kuat gulatnya. Beliau bersabda : Bukan begitu, tetapi dia adalah yang paling kuat mengendalikan nafsunya ketika marah.” (H.R. Muslim)
  4. Al Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Anas Al Juba’i , bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa yang mampu menahan marahnya padahal dia mampu menyalurkannya, maka Allah menyeru pada hari kiamat dari atas khalayak makhluk sampai disuruh memilih bidadari mana yang mereka mau.” (H.R. Ahmad dengan sanad hasan)
  5. Al Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah hamba meneguk tegukan yang lebih utama di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dari meneguk kemarahan karena mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Ha. Ahmad)
  6. Al Imam Abu Dawud R.A. bahwa Rosulullah sholallahu alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah seorang hamba menahan kemarahan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memenuhi baginya keamanan dan keimanan.” (H.R. Abu Dawud dengan sanad Hasan)
0 komentar

Akhlaq kepada Teman

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda.” ( H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi )

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyumanmu kepada wajah saudaramu terhitung shodaqoh bagimu.” ( H.R. At-Tirmidzi )

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَ لَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Jangan kamu remehkan perbuatan baik walaupun sedikit, sekalipun kamu menemui saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.” ( H.R. Ahmad dan Muslim )

Dalam hadits yang lain beliau bersabda :
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ : رَدُّ السَّلاَمِ وَ عِيَادَةُ الْمَرِيْضِ وَ اتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ
وَ إِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَ تَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ
“Hak seorang muslim atas muslim yang lainnya ada lima, yaitu : “Menjawab salam, menengoknya orang yang sakit, mengiringi jenazahnya, mendatangi undangannya, dan mendoakan “yarhamukallah” untuk yang bersin.” ( H.R. Ahmad, Al-Bukhori, Muslim dan Ibnu Majah )
0 komentar

Akhlaq kepada Guru

Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki guru, sebagaimana sabda Rosulullah sholallaahu 'alaihi wassalam :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda.” ( H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi )

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu padanya, Allah mudahkan baginya dengannya jalan menuju syurga.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )

Dari Abu Sa’id Al-Khudri R.A. :
وَ سَكَتَ النَّاسُ كَأَنَّ عَلَى رُءُوسِهِمْ الطَّيْرَ
“Orang-orang pun diam seakan-akan ada burung di atas kepala mereka.” ( HR. Al-Bukhori )

أَلاَ سَأَلُوْا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari ketidaktahuan adalah bertanya ” ( H.R. Abu Dawud )
0 komentar

Kewajiban Menuntut Ilmu

Beberapa Hadits Nabi Muhammad sholallaahu 'alaihi wassalam tentang menunut ilmu yaitu:
  1. Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam. (H.R. Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)
  2. Seorang alim (berilmu)dengan ilmunya dan amal perbuatannya akan berada di dalam syurga, maka apabila seseorang yang berilmu tidak mengamalkan ilmunya maka ilmu dan amalnya akan berada di dalam syurga, sedangkan dirinya akan berada dalam neraka. (H.R. Daiylami)
  3. Segala sesuatu yang ada jalannya dan jalan menuju surga adalah ilmu. (H.R. Dailany)
  4. Orang yang paling utama diantara manusia adalah orang mukmin yang mempunyai ilmu,dimana kalau dibutuhkan(orang)dia membawa manfaat /memberi petunjuk dan dikala sedang tidak dibutuhkan dia memperkaya /menambah sendiri pengetahuannya. (H.R.Baihaqi)
  5. Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang meginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula. (H.R.Bukhari dan Muslim)
0 komentar

Keutamaan belajar Al-Qur'an

Beberapa hadits Nabi Muhammad sholallaahu 'alaihi wassalam yaitu :
  1. Tidaklah suatu kaum berkumpul di sebuah rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan orang-orang yang ada di sisi-Nya (para malaikat), dan barang siapa amalnya kurang, tidak dapat ditambah oleh nasabnya. (H.R. oleh Muslim No. 2699).
  2. Barang siapa membaca satu huruf dari Alquran, maka ia akan memperoleh kebaikan. Kebaikan itu berlipat sepuluh kali. Aku tidak mengatakan, Alif Laam Miim satu huruf, akan tetapi, Alif adalah huruf, Lam huruf, dan Mim huruf. (H.R. At Tirmidzi. No : 3075).
  3. Dari Usman bin Affan ra. dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam ia bersabda; Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain. (Bukhari no : 4739).
  4. Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala. (H.R. Bukhari & Muslim)
  5. Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit. (H.R. Bukhari & Muslim)
  6. Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya. (H.R. Bukhari & Muslim)
  7. Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya. (H.R. Muslim)
  8. Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang. (H.R. Bukhari & Muslim)
 
;